Plugins wordpress pengaman wp admin dan menyembunyikan wp login

Plugins ini bikinanku sendiri, masih bingung mau aku kasih nama apa :)
Sementara aku kasih nama "Menyembunyikan wp-login" Gunanya kalau ada orang iseng mau membuka/mengakses dashboar wordpress atau mau buka halaman login, maka yang akan muncul adalah error 404.
Error 404 ini adalah kode error jika file atau URL yang kita buka tidak ada.
Langsung saja saya share langkah-langkah pembuatan pluginsnya.
  1. Bikin file text cuma berisi 2 baris terserah mau disimpan dengan nama apa, boleh pake .txt atau .dat atau .ini
    contoh: konfigurasi.txt
    tulis username pada baris pertama dan password pada baris kedua.
    user name dan password tidak harus sama dengan user dan password wordpressnya, saya anjurkan beda dengan yang untuk wordpress.
  2. Copy kode berikut ini, perhatikan konfigurasi.txt adalah file text yang tadi dibikin
    <?php
    /*
    Plugin Name: Menyembunyikan wp-login
    Description: URL wp-login.php tidak akan muncul jika belum login pakai form login plugin ini
    Version: 0.0.7
    Author: Hendro
    Author URI: http://www.mp3free4.us/
    */
    
    $konfig = dirname(__FILE__).'/konfigurasi.txt';
    $usr = file($konfig);
    $anggota = trim($usr[0]);
    $pas = trim($usr[1]);
    $cuki = $anggota.$pas;
    $cuki = md5(md5($cuki));
    
    if(isset($_GET['action']) && $_GET['action'] == 'logout') {
     setcookie('mlebu', '');
    }
    if(isset($_GET['loggedout']) && $_GET['loggedout'] == 'true') {
     header('Location: ./'); exit;
    }
    
    if($_SERVER['REQUEST_URI'] === '/mumet') {
     if(isset($_POST['mlebu'])) {
      if($_POST['jeneng'] === $anggota && $_POST['kunci'] === $pas) {
       $coki = $_POST['jeneng'].$_POST['kunci'];
       $coki = md5(md5($coki));
       setcookie('mlebu', $coki, time()+(3600*2), '/');
      }
     }
    
    ?>
    <html>
    <head>
    <title>User Login</title>
    </head>
    <body>
    <h1>User Login</h1>
    <form method='post' action=''>
    <table>
    <tr><td>Username</td><td>: <input type='text' name='jeneng' autocomplete='off' value=''/></td></tr>
    <tr><td>Password</td><td>: <input type='password' name='kunci' autocomplete='off' value=''/></td></tr>
    <tr><td colspan='2'><input type='submit' name='mlebu' value='Login' style='float:left;'/></td></tr>
    </table>
    </form>
    <?php
     if(isset($_POST['mlebu'])) {
      if($_POST['jeneng'] === $anggota && $_POST['kunci'] === $pas) {
       echo '<h2>Login Tahap 1 Sukses</h2>Tunggu sebentar, anda akan di bawa masuk ke login selanjutnya.<br/><b>Demi keamanan sesi untuk administrator dibatasi hanya 2 jam, setelah itu anda harus login lagi dari awal.</b><br/><br/>Jika dalam waktu 10 detik anda tidak otomatis diredirect ke login selanjutnya silakan <a href="../wp-login.php">klik di sini</a><meta http-equiv="refresh" content="10; url=../wp-login.php">';
      }
      else { echo '<h2>Login Salah</h2>Silakan coba lagi.'; }
     }
    echo "<br/>\r\n</body>\r\n</html>";
    exit;
    }
    
    perhatikan baris ini
    if($_SERVER['REQUEST_URI'] === '/mumet') {
    '/mumet' itu nanti digunakan untuk URL login, contoh http://domain.com/mumet
    anda harus mengganti mumet dengan kata yang lain dan usahakan yang susah ditebak
    simpan sebagai file php terserah mau pakai nama apa, disimpan sebagai index.php juga boleh
  3. Buka FTP atau file manager cpanel hosting anda dan masuk ke folder wp-content, masuk lagi ke subfolder plugins.
    bikin subfolder baru di dalam folder plugins dan upload kedua file tadi ke folder baru tersebut.
  4. Login ke dashboard wordpress kemudian aktifkan plugin Menyembunyikan wp-login ini
  5. Balik ke FTP atau file manager cpanel lagi.
    edit file php plugin ini kemudian tambahkan kode berikut ini di bawah tanda } yang paling bawah
    if(!isset($_COOKIE['mlebu']) OR $_COOKIE['mlebu'] != $cuki){
     if(preg_match('/wp-login/', $_SERVER['REQUEST_URI']) OR preg_match('/\/wp-admin/', $_SERVER['REQUEST_URI'])) {
      header('HTTP/1.1 404 Not Found');
      header("Status: 404 Not Found");
    ?>
    <html>
    <head>
    <meta name="viewport" content="width=device-width, minimum-scale=1.0, maximum-scale=1.0" />
    <meta name="robots" content="noindex, noodp, noydir" />
    <title>404 Not Found</title>
    </head><body>
    <h1>Not Found</h1>
    
    
    <br/>
    The request URL <?php echo $_SERVER["REQUEST_URI"]; ?> was not found on this server.<br />
    </body>
    </html>
    <?php
      exit();
     }
    }
    
  6. Coba balik lagi ke dashboard wp dan refresh, kalau yang muncul error 404 Not Found berarti anda sudah berhasil menginstall plugins pengaman ini.
    Selanjutnya untuk masuk ke dashboard, anda harus melewati 2 login. yang pertama login yang digenerate oleh plugins Menyembunyikan wp-login dan yang kedua login aslinya wordpress
Pasti timbul pertanyaan "Kenapa kok ada penambahan kode setelah plugin diaktivasi, kenapa gak ditulis langsung pada saat sebelum diupload?"
Karena kalau ditulis sekalian sebelum diupload maka plugins ini tidak akan bisa diaktivasi karena keburu error 404 lebih dulu dan bahkan seterusnya dashboard akan error 404 kalau pluginnya belum kita hapus ;)
Penambahan kode di atas juga tidak bisa dilakukan lewat plugins editor di dashboard wp, kecuali kalau mau edit user dan passwordnya.

All in 1 Rewrite URL htaccess

Kali ini saya akan berbagi trik untuk Rewrite URL .htaccess yang dapat digunakan untuk bermacam-macam fungsi.
anda mungkin pernah menggunakan .htaccess berikut ini
RewriteEngine on
RewriteBase /
RewriteRule ^index\.php$ - [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]

dan mungkin rewrite rule tersebut masih anda tambah lagi dengan rewrite rule yang lain yang sebenarnya tidak dibutuhkan lagi jika anda sudah menggunakan rule yang di atas itu.

Dengan htaccess tersebut di atas, anda dapat membuat bermacam kombinasi permalink dan bermacam handling.
Kuncinya semua handling dan permalink diatur dari file index.php

Berikut ini saya berikan beberapa contoh permalink dan handling.
1. Permalink menyerupai folder
Anda ingin URL semacam
http://domain.com/?id=1&name=budi
menjadi
http://domain.com/1/budi

anda tidak perlu lagi menambahkan rule ke .htaccess, anda cukup menambahkan fungsi di index.php dan merubah sedikit skrip yang menghandle query string id=1&name=budi karena sekarang sudah tidak bisa lagi menggunakan $_GET
Lalu bagaimana cara mendapatkan value id = 1 dan name = budi?
kita bisa menggunakan
$_SERVER['REQUEST_URI']
atau
$_SERVER['REDIRECT_URL']

caranya di file index.php tambahkan fungsi ini
$query = $_SERVER['REDIRECT_URL'];
$query = explode('/', $query);
if(count($query) > 3) { header('Location: http://domain.com'); exit; }
dari sini kita mendapatkan $query[1] = 1 dan $query[2] = budi
perubahan yang harus kita lakukan:
misal semula kita menggunakan $id = $_GET['id']; sekarang kita ganti $id = $query[1];
dan $name = $_GET['name']; kita ganti $name = $query[2]; baris yang if(count($query) > 3) { header('Location: http://domain.com'); exit; } kita gunakan sebagai pengaman kalau ada visitor yang iseng menambahkan folder yang panjang di URL

2. Rewrite URL search seperti search engine
URL
http://domain.com/search.php?q=test
menjadi
http://domain.com/search?q=test

kita tambahkan fungsi berikut ke file index.php
if($_SERVER['REDIRECT_URL'] == '/search') {
$q = $_GET['q'];
}
atau bisa juga seperti ini
if($_SERVER['REDIRECT_URL'] == '/search') {
include('search.php');
}

Untuk rewrite yang jenis ini kita masih dapat menggunakan $_GET untuk mendapatkan value dari query string.
fungsi if di atas hanya digunakan untuk menghandle jika URL nya
http://domain.com/search
atau
http://domain.com/search?q=test


3. Menghandle extension yang bukan .php
Anda ingin file php anda bisa dibuka pakai extension lain misal .html atau .txt
kita tinggal menambahkan fungsinya di index.php contoh URL nya
http://domain.com/latihan.html
tapi berjalan sebagai php dan URL aslinya adalah
http://domain.com/latihan.php

if($_SERVER['REDIRECT_URL'] == '/latihan.html') {
include('latihan.php'); exit;
}

atau URL nya
http://domain.com/latihan.txt
tapi berjalan sebagai php dan URL aslinya adalah
http://domain.com/latihan.php

if($_SERVER['REDIRECT_URL'] == '/latihan.txt') {
include('latihan.php'); exit;
}


Anda ingin gambar dari website lain tapi URL nya pakai domain anda
http://domain.com/image.jpg
sumbernya dari
http://domainlain.com/image.jpg

if($_SERVER['REDIRECT_URL'] == '/image.jpg') {
header('Content-Type: image/jpeg');
$img = file_get_contents('http://domainlain.com/image.jpg');
echo $img; exit; }


Untuk jenis permalink atau handling yang lain silakan coba-coba sendiri. Untuk menghandle extension anda mungkin harus menambahkan header content-type sesuai MIME type masing-masing.

Catatan:
Trik ini tidak akan berjalan jika ada file aslinya
misal seperti contoh di atas jika file
http://domain.com/latihan.html
ada, maka yang dibuka di browser adalah file latihan.html bukan latihan.php meski sudah kita atur handlingnya di index.php

Konfigurasi virtual host untuk localhost menggunakan uniform server

Kali ini saya share mengenai virtual host pada local komputer.
Manfaat dari virtual host ini, kita bisa membuat beberapa localhost hanya dengan 1 (satu) local server. Misal kita memiliki beberapa project yang masing2 harus dijalankan di root folder host maka kita tidak akan kesulitan lagi dengan adanya virtual host.
Langsung saja, disini saya share cara membuat virtual host menggunakan Uniform Server.
Kenapa menggunakan Uniform Server? Karena menunya udah ada, kita tinggal klik aja gak perlu repot-repot edit file konfigurasi yang bikin pusing (terutama bagi para newbie) :)

Bagi yang belum punya silakan download dulu di http://www.uniformserver.com, filenya berupa self-extracting archives (bukan installer).
Setelah download, buka filenya dan pilih folder extract nya, terserah mau di taruh di mana gak harus di disk C.

Jalankan file Start_as_program, dan akan terbuka jendela server program seperti ini
image
kalau gambarnya kekecilan silakan klik gambarnya untuk melihat dalam ukuran besar.

Klik Server Configuration pada server program, dan akan terbuka jendela server configuration, kemudian klik Apache dan akan muncul drop down menu seperti di bawah ini
image

Klik Apache Vhosts
image
  • Document Root isi dengan folder dimana nanti file localhost nya akan disimpan (untuk setiap virtual host harus memiliki document root masing-masing supaya tidak bentrok)
  • Server Name isi dengan nama servernya misal: localhost2 atau nama yang lain yang nanti dipake sebagai domain local host. Kalau namanya diisi localhost2 nanti dia akan memiliki alamat http://localhost2/
  • Klik Confirm akan muncul jendela semacam ini
    image
    Kemudian klik Create Vhost
Kalau muncul error ketika klik Create Vhost semacam ini
image
berarti script yang untuk membuat virtual host diblokir oleh antivirus atau semacamnya.
Kalau ini terjadi, matikan dulu antivirusnya sebelum membuat vhost dan aktifkan kembali jika sudah selesai.

Selanjutnya jika vhostnya sudah jadi, kita tinggal klik Start Both untuk menjalankan Apache dan MySQL.
Atau jika ingin servernya otomatis jalan ketika start up windos, buka file Start_as_service kemudian klik Install/Run Apache and MySQL Service. Selanjutnya server akan berjalan tiap komputer dinyalakan.